Anda sedang membaca Cerita Seks Kuperawanin Dinda Gadis SMP Polos yang Manis di CersexKita
Silahkan menggunakan Bookmark (CTRL+D) untuk mendapatkan notifikasi Cerita Seks paling terbaru ketika mengunjungi CersexKita. Kami merasa senang jika kami bisa menjadi salah satu Situs Cersex Dewasa kesukaan Anda.
Cersex - Gadis ini namanya Dinda, dia temen Mita anak SMP sebelah tempat kost gua. Sore itu gua lagi duduk duduk santai di depan kost, hampir 30 menit gua di depan kost, terlihat Mita pulang tapi kali ini sama temen-temen sekolahnnya.
“eh, Mita baru pulang ya? kok tumben jam segini baru pulang? maen dulu ya?” gua becandain si Mita.
“Ngga kok mas, tadi ada pelajaran tambahan di sekolah.”
“oh gitu ya”
“terus bawa temen banyak mau ada acara apa?” tanya gua lagi.
“mau belajar kelompok mas, oh iya kenalin dong mas temen-temen Mita!!” Mita nyuruh gua kenalan ma temen-temennya.
”ni mas Dani namanya” sahut Mita.
Salah satunya ya si Dinda, masih kecil tapi bodinya udah aduhay beda ma temen lainnya, dalam hati gua terpesona liat si Dinda.
“mas, Mita masuk dulu ya!”,
“oh iya-iya….belajar yg akur ya!” sambil tersenyum Mita masuk kerumahnya.
Malam harinya gua ke rumah Mita karena emang gua dah biasa main kesitu. Gua ngobrol dan becanda-becanda ma Mita,
“eh, temen Mita yg namanya Dinda tadi cakep juga ya?” ,
”Emang kenapa mas? naksir ya?” dasar si Mita ngga bisa jaim dikit, ceplas-ceplos
“Mita punya nomer hp nya ngga? mas minta donk?” Mita pun masuk kekamar dan keluar membawa hp, ” ni cari aja nomernya sendiri ya mas..”kata Mita.
Gua langsung catet nomor telponnya si Dinda.
“udah mas?” tanya Mita.
“udah nih? makasihh ya… besok mas beliin coklat deh”,
”bener ya mas!” kata Mita bersemangat karena coklat emang kesukaan dia banget.
Ngga pake lama gua langsung sms si Dinda,
“hei Dinda lagi ngapain? masih inget gua ngga? tadi gua yg dikenalin Mita waktu kamu maen dirumahnya”. eh si Dinda pun balas sms gua.
“oh iya Dinda masih inget dong, kan baru tadi.. he he..”. sms pun berlanjut terus. sehari, dua hari, tiga hari gua ma Dinda smsan, gua coba iseng ngajak dia jalan.
Ngga gua sangka dia mau gua ajak keluar. hari minggu gua ma Dinda janjian ketemu dan kami pun jalan-jalan muter-muter kota pake motor, ngga kerasa udah sore banget dah waktunya pulangin si Dinda. tepat di jalan masuk gang dekat rumahnya, Dinda bilang
“dah mas nyampe sini aja nganternya!”. gua tanya
“kenapa? mas ngga boleh tau rumah Dinda ya?”,
“ngga pa pa kok mas lain waktu kan bisa…” ,
“oh ya sudah, besok maen lagi ya?” ajak gua.
“iya mas…” jawab Dinda….
Selang beberapa hari Dinda maen kerumah Mita, gua kebetulan ada di depan rumah Mita,
“eh mas Dani, Mita ada dirumah ga mas?” tanya Dinda.
”oh tadi ada di belakang, masuk aja!” sekalian aja gua minta dia mampir ke kost gua
“nanti mampir ke tempat mas ya!” dia cuma senyum-senyum…
Gua masuk ke kamar kost dan tiduran sambil dengerin musik dari komputer gua, kebetulan waktu itu anak-anak kost pada pergi entah kemana jadi kost sepi banget kaya kuburan. Sambil tiduran otak ngeres gua jalan, bayangin si Dinda ada di kamar gua dan gua bisa have a fun ma dia berdua di kamar. ga nahan bodinya… masih kecil tapi dah montok semua, depan belakang mantap… Saat setengah tertidur, terdengar ada suara dari luar memanggil nama gua.
“mas…mas Dani…” gua bangun dari kasur dan keluar,gua kaget ternyata si Dinda yang ada di depan.
“Dinda, ada apa? Mita ngga ada ya?” tanya gua .
”ada kok mas tadi cuma bentar dirumah Mita. sekarang Dinda boleh maen di sini ngga mas?” ,
“oh, tentu boleh dong..masa ngga boleh” dalam hati gua pun berkata
“pucuk di cinta Dinda pun tiba”, kami berdua pun masuk ke dalam rumah kost.
Rumah kost gua emang disediain tempat buat terima tamu tapi jarang dipake karena biasanya anak-anak kalo terima tamu langsung di kamar masing-masing, lebih santai katanya.
”mau di sini aja apa di dalem Dinda?” gua coba tawarin ke Dinda.
“disini aja mas..” jawabnya.
Kami berdua pun ngobrol ini itu,saat asik ngobrol, becanda, gua pun mulai nakal megang-megang tangan Dinda lalu gua beraniin cium pipinya. Dinda kaget, wajahnya berubah jadi kemerahan karena malu.
“iihhh mas kok nakal sih…” sambil mukul-mukul gua.
Gua pegang tangannya dan gua cium pipi yang satunya, wajah Dinda pun makin memerah. gua elus pipinya dan mau gua cium bibirnya,
“ngga mau ah mas…” katanya.
Tapi gua tetep maksa cium dia dan akhirnya bibir manisnya berhasil gua lumat perlahan, Dinda pun memejamkan mata menikmati ciuman dari gua.. gua tambah bernafsu menciumi bibir Dinda dan mulai memainkan lidah gua. beberapa saat kami berciuman, gua lepas ciuman gua.
“Dinda masuk kamar aja yuk! ajak gua.
“nanti takut ada orang liat kalo disini..” Dinda cuma diam dengan wajah yang masih malu-malu, gua gandeng tangannya masuk ke kamar kost gua dan pintu gua kunci.
“kok dikunci pintunya mas?” tanya Dinda polos.
”ngga pa pa…!!” jawab gua. gua lanjutin ciumin bibir Dinda sambil mendekap tubuhnya dan mulai meraba bodinya, meremas pantatnya.
Saat gua coba meraba toketnya, dia mencoba menahan tangan gua tapi karena kalah kuat dengan gua, gua tetep aja berhasil meraba dan meremas-remas toketnya sambil terus berciuman, tangan Dinda masih coba menahan tangan gua meraba kedua toketnya. lama berciuman gua rebahin tubuh Dinda di kasur dan gua menindih tubuhnya. gua lepas ciuman di bibirnya, mulai menciumi lehernya, meremas lembut toketnya kiri kanan, gua coba buka kancing bajunya tapi Dinda mencegah.
“jangan mas..!” tapi tetep aja gua paksa buka kancing bajunya satu persatu sehingga terlihat penyangga toketnya yang berwarna putih lalu perlahan gua lepas bajunya.
Gua buka pengait branya sambil menciumi bibir dan leher Dinda dan melepasnya dari tubuh Dinda. terlihat payudara Dinda masih sangat indah, kencang dengan puting kecil berwarna kemerahan. Dinda hanya memejamkan matanya dan menggigit bibirnya sendiri saat gua mulai menjilati puting dan meremas toketnya, terus bergantian kanan kiri meninggalkan tanda merah bekas cupangan gua. Dinda pun semakin menikmati cumbuan itu, toketnya pun terasa mengeras tanda dia telah terangsang, terdengar desahan-desahan lirih dari bibirnya, kedua tangannya menjambak rambut gua.
Baca juga : Cerita Seks Nikmat Pesta Seks Bebas Dengan Wanita panggilan
Baca juga : Cerita Seks Nikmat Pesta Seks Bebas Dengan Wanita panggilan
“mmpphh…oohhh…masss…”. gua lepas baju juga celana pendek gua, tinggal celana dalam aja yang keliatan ga muat menampung kontol gua yang udah berdiri dari tadi.
“ih…mas kok dilepas semua..”,
“udah sempit nih Dinda..” jawab gua.
Gua kembali menindih tubuh Dinda dan kali ini gua cium lembut mulai dari kening berlanjut kedua matanya dan pipinya kembali melumat bibirnya, lehernya, toketnya lalu turun ke perut, desahan Dinda terdengar kembali.
“ehhh…. mass…mmpphhhh…” lama gua bermain di daerah toket dan perutnya, gua coba buka kancing dan resleting celana Dinda,
”mas jangan mas.. Dinda ngga mau..” cegah Dinda tegas.
Gua coba ngertiin Dinda dan kembali menciumi bibirnya. setelah dua kali mencoba dan ga diijinin, sambil gua lumat bibirnya tangan kanan gua kembali mencoba membuka resletingnya, ternyata kali ini Dinda hanya diam dan merelakan gua lepas celana panjangnya.
Sekarang kami berdua hampir telanjang dengan hanya memakai celana dalam. gua ciumin pahanya, perutnya, toketnya, bibirnya dan menindih tubuh Dinda lagi, kali ini gua gesek-gesekkan kontol gua ke meqi Dinda sambil bermain lidah di mulut Dinda.
Dinda sedikit mengangkangkan kakinya sehingga gua gampang menggesekkan kontol gua. Gua kembali menciumi leher, toketnya lalu perut dan akhirnya sampai ke meqi Dinda yang masih tertutup celana dalam. Dinda menggeliat keenakkan dan meremas rambut gua dengan keras waktu gua ciumin bagian meqinya..
“aahhhh…mmpphhh…masss..ahhh….” beberapa saat gua sudahi ciumin di meqi Dinda dan melepas celana dalam gua.
Dinda masih terbaring di kasur.
“Dinda..mas pengen diciumin kaya mas ciumin punya Dinda tadi dong..” minta gua ke Dinda.
Dinda menggelengkan kepalanya.
”ayo dong sayang!!”.
“Dinda belom pernah mainan itu..mas” jawabnya.
“sekarang Dinda coba deh..!!”. gua deketin kontol gua ke wajah Dinda,
Dengan malu-malu Dinda pegang kontol gua dan dengan ragu Dinda ciumin kontol gua.
“mmmhhhh.. enak sayang..sedot sayang..”Dinda pun mulai terbiasa dan tau apa yang harus diperbuat, Dinda mengocok kontol gua di mulutnya.
Beberapa saat Dinda mengulum kontol gua, dia bilang
“mas, udah ya mas….”.
“iya sayang….” jawab gua.
Kini giliran gua lagi membuat Dinda keenakkan, gua cium bibirnya dan menciumi meqinya lagi. Dinda mendesah keenakkan
“mmmhhhh..ooohhhhh….”. saat Dinda sedang terbuai gua lepaskan celana dalamnya.
Tubuh Dinda yang tanpa penutup apa-apa itu benar-benar bikin gua ga tahan, putih, bersih dan mulus. bagian meqinya baru mulai ditumbuhi rambut-rambut halus keliatan seksi banget. gua lumat lagi bibir Dinda sambil tangan gua mengelus-elus meqinya, gua pijit lembut klitorisnya. gua beralih mencium dan memainkan lidah di meqinya, gua gigit ringan klitorisnya, Dinda menggeliat dan menjambak rambut gua dengan keras,
”masss….Dinda mau kee..luu..ar…”. Dinda mendapatkan orgasme pertamanya, meqinya basah dengan cairan yang keluar.
“oohhhhh….oohhhhh…” Dinda terus mendesah karena orgasmenya.
“Dinda mau yang lebih enak lagi?” tanya gua ke Dinda..,
”gimana mas?..” tanya Dinda polos.
“caranya mas masukin punya mas ke meqi Dinda…”,
“ngga mau ah mas…kan belom boleh..sakit katanya mas” jawabnya.
“ngga kok ngga sakit..nikmat banget malah…”.
Dinda hanya diam dan gua mulai mencumbunya lagi.
“mas masukin sekarang yah…”,bisik gua di telinganya.
Kakinya gua kangkangin, terlihat wajah ragu Dinda saat gua arahkan kontol gua ke meqinya, gua cium dulu kening dan bibir Dinda.. gua gesek-gesekkan kontol gua ke meqi Dinda yang masih basah oleh cairan orgasmenya dan memulai penetrasikan kontol gua sedikit demi sedikit, meqinya terasa sempit banget walau baru kepala kontol gua yang masuk ke lubang senggamanya, gua keluarin kontol gua dan penetrasi lagi lebih dalam.
” mas….saakitttt mas…” rintih Dinda.
Gua cabut kontol gua yang belum ada setengahnya masuk ke lubang meqi Dinda. gua cium lagi bibir Dinda…
“tahan ya sayang…!!” bisik gua.
Kembali gua penetrasikan kontol gua perlahan lebih dalam dan lebih dalam lagi, terlihat darah keluar dari meqi Dinda. Dinda menjerit kesakitan
“oooohhhh…saakittt mas…” kini kontol gua benar-benar ditelan dan terasa terjepit lubang senggama Dinda.
Terlihat setitik air mata mengalir dari sudut matanya. wajah Dinda masih menahan sakit karena keperawanannya robek oleh kontol gua. Gua diam beberapa saat agar Dinda mampu menguasai sakit di meqinya sambil menciuminya.
Setelah dia agak tenang, gua mulai menarik dan mendorong kontol gua, maju mundur perlahan. Gua terus mengocokkan kontol gua di meqinya perlahan, terasa lubang senggama Dinda sudah bisa menerima kontol gua, gua percepat gerakan kontol gua. Dinda pun sudah tidak lagi merintih kesakitan tapi berbalik mulai merasakan kenikmatan..
“ooogghhh…ohhh…mass..ooohhh..”desah Dinda keenakan.
Gua ciumin bibir Dinda sambil terus mengocok kontol gua di meqinya.
“ooogghhh…ooogghhh..mmmhhh…” desahan nikmat kami berdua.
Dinda mendekap erat tubuh gua,
“Dinda…mau ke..luar lagi…” bisiknya, terasa cairan hangat menyemprot kepala kontol gua, Dinda orgasme yang kedua kali.
Kontol gua terus keluar masuk di meqi Dinda.. beberapa saat setelah Dinda orgasme yang kedua, gua merasa sudah hampir mencapai orgasme. gua mempercepat gerakan kontol gua..
“mas udah mau keluar Dinda..” ,
“oogghhhh….uhhh.. Dinda ju..gaa…” ternyata Dinda orgasme duluan.
Merasa sudah di pucuk, gua cabut kontol gua dan menumpahkan sperma gua di perut Dinda.
“oogghhhh…mmmmhh…” kami berdua terkulai berdampingan, gua menyeka keringat di kening Dinda dan mengecupnya.
“terima kasih sayang…” bisik gua, Dinda hanya tersenyum kecil.
Gua bersihin sperma di tubuh Dinda yang terkulai lemas dan darah di meqinya dengan handuk kecil.
“tidur aja bentar sayang, nanti mas bangunin..” kata gua.
Tak lama Dinda pun terlelap dan gua tutupi tubuhnya dengan selimut. gua pandangi wajah Dinda,
“memang manis banget anak ini,beruntung banget gua bisa dapetin dia” dalam hati gua berkata. Waktu sudah menunjukkan jam lima sore, gua cium pipi Dinda buat bangunin dia.
“bangun sayang dah sore..” kata gua. Dinda pun bangun, saat akan berdiri Dinda masih merasa perih di meqinya..
”akhh..” rintih Dinda sambil menggigit bibirnya.
Dinda perlahan mengenakan semua pakaiannya kembali.
“kamar mandi sebelah mana mas?” tanya Dinda.
“oh itu dibelakang..” kata gua, sambil menunjuk kamar mandi.
Terlihat Dinda berjalan pelan menahan sakit di kemaluannya menuju kamar mandi. setelah selesai dari kamar mandi Dinda pamit pulang.
“mas Dinda pulang dulu ya, dah sore banget…” katanya.
“iya, Dinda jangan lewat depan rumah Mita ya, lewat samping aja…” saran gua.
Sebelum pulang gua cium lagi kening dan bibir Dinda…
“jangan bilang siapa-siapa ya sayang!!!”bisik gua.
Dinda cuma mengangguk…
“hati-hati ya Dinda!!”…..
Anda baru saja selesai membaca Cerita Seks Kuperawanin Dinda Gadis SMP Polos yang Manis. Jangan lupa Bookmark CersexKita untuk Cerita Dewasa Terbaru lainnya dilain waktu.
SELAMAT DATANG DAN SELAMAT MENIKMATI
Cerita Seks Kuperawanin Dinda Gadis SMP Polos yang Manis
4/
5
Oleh
Mila Lubis